HARIAN UMMAT ■ Jubir Vaksin, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum dapat menentukan vaksinasi akan diberikan kapan kepada masyarakat. Sebab pihaknya masih menunggu hasil uji klinis tahap III, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga MUI.
"Kita belum sampai tahap ke sana, karena tergantung hasil uji klinis tahap III, persetujuan dari BPOM dan kehalalan dari MUI," katanya dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Nadia yang juga Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Ditjen P2P, Kemenkes mengatakan, nantinya BPOM akan memberikan izin lewat emergency use authorization (EUA).
"Jadi kalau kita masih mengingat kepala BPOM mengestimasi akhir Januari, tapi ini tergantung dari hasil uji klinis, jika sudah tepat, nantinya akan diteruskan ke BPOM dan MUI," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Mikrobiologi Uji Klinis Vaksin dari Universitas Padjajaran, Sunaryati Sudigdoadi menuturkan vaksinasi belum bisa dilaksanakan pada Januari 2021. Sebab menurut dia uji klinis tahap 3 baru akan dievaluasi diawal tahun 2021.
"Jadi memang sih kalau saya mendengar kabar bilang Januari awal sudah divaksin, itu belum bisa laksanakan, kalau melihat jadwalnya," kata Sunaryati dalam diskusi virtual dengan tema 'Setelah Vaksin Datang', Sabtu (12/12).
Dia menjelaskan timnya memulai uji klinis dengan 1.620 relawan pada Agustus 2020. Menurut Sunaryati hasil keseluruh dari pemberian vaksinasi terhadap para relawan tersebut akan dievaluasi total untuk melihat efikasi dan keamanan imunitas baru akan diketahui pada Mei 2021.
Tetapi kata dia, dari 540 relawan pertama nantinya sudah bisa dievaluasi pada akhir Januari. Sunaryati menuturkan hasil evaluasi bisa dilihat setelah para relawan diberikan imunisasi selama dua kali vaksinasi. Kemudian nantinya akan mulai terlihat hasil dari vaksin tersebut pada bulan keenam setelah vaksinasi utama.
"Itu akan kita evaluasi Januari, jadi tentunya dari tim uji klinis belum bisa melakukan publikasi sebelum itu seusai akhir Januari itu. Jadi memang kami mengharapkan masyarakat sabar," tutur Sunaryati.
Sumber: merdeka.com