-->
  • Jelajahi

    Copyright © HarianUmmat.com | BERITA ISLAM INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    KRIMINAL

    Amal Yaumi Anak, Antara Proses Kesadaran dan Proses Pendidikan

    HarianUmmat.com
    Minggu, Mei 30, 2021, 11:21 WIB Last Updated 2021-05-30T04:21:04Z
     

    Oleh : Nashrullah Jumadi          

    Mendidik anak berkarakter tidak bisa dibangun asal-asalan, tapi dibangun dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan keistiqomahan. Membangun anak berkarakter sepenuhnya tergantung kita sebagai orang tuanya, mau serius dan sungguh2, Alhamdulillah. Mau sekedarnya saja yang penting tidak buat masalah dan menganggu kesibukkan kita, Ok. Mau santai2 juga tak masalah. Atau mau acuh tak acuh juga nggak apa2. Toh, semua pada akhirnya akan kembali pada kita selaku orang tua yang akan memetik hasilnya.

    Mendidik anak berkarakter memiliki pondasi2 awal yang harus ditanamkan sedini mungkin pada anak2 kita. Pondasi dasar itu, antara lain :       

    1. Anak yang berkarakter PASTI MEMILIKI PRINSIP2 DASAR ISLAM YANG LURUS, maka menanamkan Tauhid pada Allah Ta’alla adalah keharusan dan wajib bagi setiap orang tua.

    2. Memiliki kebiasaan sebagaimana orang2 sholeh/ah terdahulu, yakni AMAL YAUMI SEORANG MUSLIM/AH yang dijalankan dengan penuh keikhlasan, kesabaran dan keistiqomahan.
     
    3. Memiliki ADAB YANG BAIK, Adab pada Allah Ta’alla dan RasulNya, ada pada sesama manusia dll 

    4. Memiliki AKHLAQ YANG TERPUJI, santun, jujur, sabar, pemaaf, tidak sombong, peduli pada orang lain dll 

    5. MEMILIKI KECINTAAN DAN BEKAL2 AL QUR’AN, yang tertanam dengan baik pada anak2 kita. Minimal anak cinta membaca Al Qur’an, jika mampu hafal 30 Juz Alhamdulillah  

    Ke 5 hal tersebut diatas adalah pondasi dasar yang harus mampu tertanam dengan baik pada anak2 kita saat ini. Dan kita sebagai orang tua harus siap dan mampu menjadi bagian dari proses perjuangan membekali anak dengan bekal2 yang paling dasar, bukan sekedar titip anak saja.  

    AMAL YAUMI ANAK, ANTARA PROSES KESADARAN DAN PROSES PENDIDIKAN .....

    Itulah tema saya kali ini, pada catatan saya saat ini, saya ingin fokus membahas pondasi ke 2, yakni AMAL YAUMI ANAK. Sekedar untuk menguatkan pada pembahasan catatan saya sebelumnya dengan tema yang serupa.  
        
    AMAL YAUMI MUSLIM/AH adalah kebiasaan milik seorang muslim. Karena milik seorang muslim, seharusnya kebiasaan amal yaumi ini telah tertanam dengan baik menjadi dari kehidupan seorang muslim. Tapi pada kenyataannya, tidak setiap kita mampu menjalani dengan baik. Banyak anak2 kita yang tak punya kebiasaan yang baik, jauh dari kebiasaan seorang muslim/ah yang baik. Bahkan kita saat ini yang telah berkeluarga, punya anak 1, 2, 3, 4 bahkan lebih,  seringkali juga tak mampu menunaikan AMAL YAUMI MUSLIM/AH dengan baik. 

    Tak jarang, ada yang telah menjadi muslim/ah sepanjang hidupnya, tapi menunaikan sholat berjama’ah ke masjid (bagi laki2) tak mampu ditunaikan dengan baik, apalagi sholat subuh secara berjama’ah di masjid. Belum lagi amal yaumi seorang muslim/ah lainnya yakni membaca Qur’an pun tak kuat kita jalani secara rutin. 

    Ya, itulah kita hari ini,  generasi yang punya segalanya, rumah megah, mobil mewah, tanah dimana2, jabatan yang terpandang di masyarakat, punya gelar hebat,  tapi lemah menjalani rutinitas amal yaumi dengan baik. Hebat dimata manusia, tapi tak memiliki kualitas di mata Allah Ta’alla. 

    Pertanyaan nya kenapa ? Mungkin salah satu faktornya yakni AMAL YAUMI MUSLIM/AH yang kita jalani sampai detik ini BUKAN DIAWALI DARI PROSES PENDIDIKAN SEJAK USIA DINI yang ditanamkan pada kita. Tapi diawali dari PROSES KESADARAN YANG TIBA2 HADIR. Disaat masih kecil kita tak dididik dan dibiasakan oleh orang tua kita untuk sholat berjama’ah ke masjid, tidak dibiasakan membaca Qur’an dengan rutin, tidak pernah diajak membantu tugas2 orang tua dan lain sebagainya. 

    Kemudian ketika berajak Remaja, dewasa, bahkan telah menua, tiba2 kesadaran menjalani kebiasaan amal yaumi muslim/ah hadir bersama kita. Maka, wajar jika sampai detik ini kita masih begitu berat, malas2an, tak mampu istiqomah menunaikan amal yaumi dengan baik, sekali pun umur kita di dunia semakin berkurang. Padahal 1 amal yaumi yang mampu kita tunaikan dengan baik sepanjang hidup kita, walaupun sederhana dan kecil dimata manusia, bisa jadi akan menjadi amal yang mampu menghantarkan kita membuka pintu surga Nya Allah Ta’alla. 

    Dari sini ada satu kisah, seorang muslim dijaman kita saat ini dari benua hitam. Orangnya miskin, tua, jelek, hitam, tapi Masya Allah dirinya mampu menunaikan sholat berjama’ah ke masjid tanpa tertinggal takbir nya imam selama 40 tahun. Bahkan beliau berpesan, jika aku tertinggal sholat selama 2 kali saja, maka tengoklah aku, sebab aku pasti telah mati/ menjadi mayat. Dan benar adanya, ketika 2 kali tak hadir ke masjid, kemudian jamaah ke rumahnya, ternyata beliau telah meninggal.      

    JANGAN MEREMEHKAN AMAL YAUMMI MUSLIM/AH ....., seorang muslim/ah harus mampu menunaikan dengan se sempurna mungkin. Jika besok dirinya tak mampu menunaikan dengan baik, maka dirinya harus dengan penuh semangat untuk bisa tampil kembali agar mampu menjalani dengan sempurna. Aktivitas menyempurnakan Amal yaumi muslim/ah itu harus mampu kita tunaikan terus menerus dengan penuh keikhlasan sampai kita kembali pada Allah Ta’alla. Sebab dibalik AMAL YAUMI MUSLIM/AH terkadung berpahala dan kemuliaan yang luar biasa, jika kita mampu menyadarinya. 

    Lalu bagaimana dengan AMAL YAUMI MUSLIM/AH YANG DIAWALI DARI PROSES PENDIDIKAN SEJAK USIA DINI pada anak2 kita ? Tentu hasilnya akan lain dan beda dengan kita dan anak2 kita saat ini. 

    Banyak orang2 sholeh/ah terdahulu mampu menjadi sosok yang hebat pada akhirnya, karena amal yaumi mereka telah beres sejak diusia dini dengan tanpa mengabaikan hak2 anak dan prilaku anak (mereka paham betul bagaimana hak2 anak yang harus ditunaikan dengan baik sebagai orang tua dan mereka paham pula bagaimana memperlakukan anak).

    Tapi, beda dengan kita dan anak2 kita hari ini. Anak telah tumbuh remaja, dewasa, menjadi orang tua, bahkan telah menua, tapi amal yaumi tak pernah kunjung bisa beres. Kita menanamkan AMAL YAUMI pada anak2 kita pun asal2an, penuh dengan amarah dan hukuman, banyak kata2 kasar dan lain sebagainya, hanya agar anak mampu menjalani amal yaumi dengan baik. Mendidik anak tanpa memahami tentang pendidikan anak yang baik, Naudzubillahi min dzalik  

    Untuk itu, seharusnya para orang tua muslim/ah harus sadar, bahwa mendidik anak agar mampu MENJALANI AMAL YAUMI MUSLIM/AH dengan ikhlas, sabar dan itiqomah adalah MODAL TERPENTING MENDIDIK ANAK BERKARAKTER (SHOLEH/AH). Apa artinya punya anak pintar, berpontensi, punya prestasi dimana2, tapi tak mampu menjalani kebiasaan AMAL YAUMI seorang muslim dengan baik. 

    Yuk, jangan sampai terlambat mendidik anakmu dengan PONDASI DASAR MENDIDIK ANAK BERKARAKTER. Jangan sampai kita menyesal, sebab penyesalan itu datangya di akhir, kalau di awal namanya pendaftaran ...he he 

     Wallahu 'alam bishowab

    Partner Sindikasi Konten:  MENDIDIK ANAK BERKARAKTER SEJAK USIA DINI (Diambilkan dari Catatan harian Pola Pendidikan di PONPES TAHFIZHUL QUR'AN "KH khoirotun Hisan" (KH PUTRA) & (KH PUTRI) 
    0823 2474 5151 (WA)

    Diterbitkan: HarianUmmat.com
    Editor: Aisha Syifa

    YUK BANTU SHARE ......
    MASIH ADA KUOTA SANTRI KH (PUTRA) & (PUTRI) Lulusan SD/MI - PENDAFTARAN SETIAP SAAT SELAMA KUOTA MASIH ADA 

    PENDAFTARAN SANTRIWATI BERKARYA (LULUSAN SMA/MA - TIDAK MAMPU)
    Comment

    Tampilkan

    LATEST NEWS