HARIAN UMMAT | PEMALANG — Grand Final Festival Rebana Institut Teknologi dan Bisnis ITB ADIAS se Eks Karesidenan Pekalongan, diselenggarakan di aula Kampus ITB (Institut Teknologi Dan Bisnis) ADIAS yang beralamat Jl Tegalmlati nomor: 22 Petarukan, pada Minggu 15 Oktober 2023.
Adapun tata cara untuk ikuti Festival Rebana awalnya diumumkan ataupun diworo-woro disosial media (Fb,Twitter,IG,dll), yang pendaftaranya dibuka pada 24 September sampai 7 Oktober 2023, yang mekanismenya dijelaskan disitu, termasuk tentang pendaftarannya adalah gratis.
Dari 26 peserta rebana yang masuk Grand Final Festival Rebana pada Ahad 15 Oktober 2023, ada 12 group rebana bergabung.
Group rebana itu masing-masing adalah:
1.Al Ariyah Pesucen Petarukan,
2.Ahbaburasul- Wangandowo Bojong Pekalongan,
3.Fatayat NU Widuri Kelurahan Widuri Pemalang,
4.An Nurofiq SMKN 1 Petarukan Pemalang,
5.Hadroh Pelajar NU Wanarejan Utara Taman Pemalang,
6.Al Assyiya Pesucen Petarukan,
7.Madinaturasul SMK Islam Al Khoiriyah Petarukan Pemalang,
8.Jamiyah Yasin Latansa Krasak Sugihwaras Pemalang,
9.Al Izzah SMK Satya Praja 1 Petarukan Pemalang,
10.Fatul Barokah SMA N 2 Pemalang,
11.Azzahra Petanjungan Petarukan Pemalang,
12 An Nur Desa Kebojongan Comal Pemalang.
Group peserta rebana membawakan lagu wajib Ya Lal Wathon dan lagu pilihan.
Kriteria penilaian menurut Noor Rosyadi, SE, MM, Rektor Utama ITB Adias sudah diatur penyelenggara.
"Hari ini grand final, dulu ada babak penyisihan secara online. Ini Rebana tingkat Karisidenan Pekalongan," jelasnya.
Dengan online kita pilih, kita pilih 12 terbaik klasifikasinya, 6 adalah pilihan Like terbanyak, 6 berikutnya adalah 6 terbaik diluar like. 12 itu ada pilihan Juri 6, dan dari masyarakat 6.
"Hari ini nanti kita tentukan kita pilih juara 1, 2 ,dan 3. Juara harapan 1 dan 2 juga favorit, terus vokal terbaik," terangnya.
Ia menambahkan, motivasi dari kegiatan ini yakni ingin menorehkan kebaikan dalam meniti hidup, termasuk setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pembinaan untuk UMKM, jelas Noor Rosyadi.
Terkait kriteria penilaian, Noor Rosyadi menuturkan, pasti yang utama vokal, yang kedua musik, kalau musik kan harus nyambung, musiknya jelas, bagus kompak, kemudian pakaian dan gaya juga penting, yang lain kembang-kembang saja.
"(harapannya) ini hadroh, duroor kan tengah trend, kami harapkan dari kegiatan kemasyarakat tentu agar positip, ini juga bagian dari ibadah. Seperti di Pesucen saja itu tiap dukuh, tadi dukuh 3, dan 4 hadrohnya bagus, bagus," tuturnya.
Sekitar pukul 13.00 seusai isoma (istirahat, sholat dan makan) panitia mengumumkan para juaranya dan yang meraih juara pertama diraih oleh Hadroh Pelajar NU Wanarejan Utara Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. (Suhari Putra Senja).
