HarianUmmat.com, GUNUNG KARAMAT – Kegiatan gelar saji lebih dari 1000 tumpeng disuguhkan masyarakat desa Gunung Karamat di lapangan, desa Gunung Karamat, Sukabumi pada Sabtu(26/3).
Kegiatan gelar tumpeng tersebut dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan tahun 2022.
Kepala Desa Gunung karamat Subaeta menyebutkan kegiatan gelar saji tumpeng ini ada 1200 tumpeng saji. Kegiatan ini dilaksanakan untuk intinya kita menyambut bulan suci Ramadhan tahun 2022 dan acara ini dimaksudkan lebih mempererat kebersamaan atau tepang Sono sesama warga.
Ada 330 kafilah mengisi acara dengan berdiri naik podium atau ngaleseung surat-surat pendek Al-Qur'an dan ini tentunya yang dirasakan bisa mendukung visi misi kabupaten Sukabumi yang Religius.
"Perlu diketahui yang ngaleseung hafalan ayat itu ada 300 Kafilah yang ikut mengisi dengan menampilkan para hafiz dan hafizah atau penghafal ayat-ayat suci Al-Qur'an," terangnya.
Rencananya acara ini bakal digelar sampai 2 hari kedepan.
Sekretaris TPPKK desa Gunung karamat Sri Esih Wahyuningsih mengatakan, kegiatan ini bisa terselenggara dengan adanya kebersamaan panitia kepengurusan bekerja bersama dan saling support untuk masing-masing kedusunan agar saling bergotongroyong dalam membuat tumpeng ini.
"Alhamdulillah sebagian ada sumbangan juga dari luar desa Gunung karamat seperti sebagian ada dari desa gunung tanjung juga sehingga kita dari kepengurusan memberikan sebagian. Memang harus dibantu dalam pengadaan tumpeng ini sebab jumlahnya sangat banyak," ujarnya.
"Harapan saya semoga dengan adanya kebersamaan seperti hari ini akan menjadi hal positif yang bisa saling berbagi rezeki bagi sesama warga, juga suasana kekeluargaan terasa lebih erat lagi. Semoga masyarakat desa Gunung Karamat ini selalu bersama untuk saling bergotong-royong seperti adanya kegiatan gelar tumpeng hari ini semua bahagia," imbuhnya.
Sementara Camat Cisolok Asep Rusli Rusmawijaya S.Pd, KP,M.MPD menuturkan, Gelar Saji Seribu Tumpeng Tahfiz Alquran yang dilaksanakan di desa Gunung karamat ini merupakan kegiatan yang perlu dikembangkan dan tradisi ini tetap dipertahankan.
Menurutnya, tradisi ini bisa mengedukasi masyarakat dalam melakukan papajar yang sudah tradisi di masyarakat yang biasanya tamasya ke pantai, sungai dan lain-lain kearah yang lebih positif dengan mengadakan syukuran sambil kegiatan yang bersifat keagamaan.
"Selain itu, kegiatan tabligul Islam dan siraman rohani juga dilakukan dalam kegiatan ini untuk seluruh warga,"imbuhnya. (pmr)
