-->
  • Jelajahi

    Copyright © HarianUmmat.com | BERITA ISLAM INDONESIA
    Best Viral Premium Blogger Templates

    KRIMINAL

    Tolak Perpanjangan Jabatan Jokowi, HIMMAH: Utang Negara Menggunung, Sembako Mahal!

    HarianUmmat.com
    Kamis, Maret 31, 2022, 19:47 WIB Last Updated 2022-03-31T12:48:16Z

    HarianUmmat.com, JAKARTA – Upaya politik untuk memuluskan Presiden Joko Widodo menjabat tiga periode sepertinya masih terus berlangsung. Terbaru, saat menghadiri acara Asosiasi Pemerintah Desa se-Indonesia (Apdesi), Presiden Joko Widodo mendapat teriakan dari peserta untuk mau menjabat 3 periode.

    Aspirasi tiga periode yang disampaikan peserta Apdesi itu direspons oleh Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH).

    Ketua Umum PP HIMMAH, Abdul Razak Nasution menyatakan tegas menolak wacana penundaan pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden. Bagi Razak, wacana itu sudah jelas melanggar konstitusi dan mengkhianati amanat reformasi 1998.

    Razak menjelaskan bahwa wacana penundaan Pemilu tidak memiliki urgensi, termasuk argumentasi yang jadi alasan penundaan yakni kedaruratan membuat pemindahan Ibu Kota Negara (IKN).

    “Pemindahaan Ibu Kota Negara di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur merupakan sebuah keputusan yang salah,” tegas Abdul Razak, demikian dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/3/2022).

    Razak menguraikan, kebutuhan dana pemindahan Ibu Kota Negara tidaklah sedikit. Ia menyebutkan tahap I pembangunan IKN menyentuh Rp 466 Triliun. Apalagi, saat ini beban utang sangat besar dan Softbank selaku investor juga memilih balik kanan dari proyek IKN.

    Selain itu, HIMMAH juga menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang sedang tidak baik dan sangat memprihatinkan. Dua tahun terakhir Pandemi Covid-19 yang berdampak keras kepada kondisi ekonomi rakyat sangat memprihatinkan.

    “Kenaikan harga-harga pangan dibuktikan dengan langkanya dan naiknya harga Migor dan kebutuhan pangan lainnya, pajak naik sehingga mengakibatkan rakyat semakin menjerit,” ujar Razak.

    HIMMAH, dijelaskan Razak juga menyoroti kinerja buruk para Menteri Kabinet Indonesia Maju. Bahkan, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono yang baru saja dilantik seperti tidak mampu mencari investor.

    Ia mengaku heran dengan pernyataan Bambang yang menyampaikan dana pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat dengan metode urunan dana.

    Atas dasar catatan kritis itu, Razak menegaskan bahwa PP HIMMAH meminta pemerintah lebih baik fokus dalam menangani Covid-19 varian baru Omicron.

    HIMMAH juga meminta pemerintah agar fokus mengurus utang negara yang menggunung karena hampir mencapai Rp 7.000 Triliun.

    Berbagai masalah yang disorot, kata Razak, membuat HIMMAH bersikap tegas menolak penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden. 

    sumber: rmol.id
    Comment

    Tampilkan

    LATEST NEWS