Tema tentang HP, ORANG TUA dan ANAK sepertinya perlu saya ulas kembali, mengingat pentingya tema ini untuk kita renungkan bersama diantara para orang tua yang telah Allah Ta’alla takdirkan hidup pada zaman ini. Jaman yang penuh fitnah, jaman dimana para orang tua perlu extra dalam mendidik dan membentengi anak2 mereka dari pengaruh buruk.
Pada catatan saya ke 21, saya pernah menulis tema, HP KU SAYANG, ...ANAK KU "KU TENDANG. Pada tulisan kali ini, saya mengangkat tema ANAK KU, KU RUSAK DENGAN HP KU.
Sekilas jika kita membaca tema diatas, rasanya tidak mungkin ada orang tua di dunia ini yang ingin merusak anaknya sendiri. Tapi saat ini, kita para orang tua masa kini sedang dihadapkan dengan kondisi di mana teknologi sudah sangat canggihnya. Salah satunya yakni HP atau smart phone.
Pada kenyataannya, hari ini banyak orang tua yang sedang berjuang membentengi anak2 mereka dari pengaruh buruk hp, sehingga tidak ada musuh yang terberat dalam mendidik anak saat ini, kecuali pengaruh hp pada anak2 mereka. Akhirnya mereka pun menyatakan “perang” melawan pengaruh HP. Pengaruh buruk hp pada anak saat ini telah menjadi musuh bersama para orang tua. Orang tua yang ingin anaknya terdidik dengan baik, bukan orang tua yang acuh tak acuh dan tak peduli dengan anaknya.
Ya, namanya “berperang” ada yang berhasil menang, ada yang berdamai dan ada pula yang kalah “perang”. Dari sekian banyak orang tua yang sedang “berperang” melawan hp, ternyata justru banyak orang tua yang kalah alias KO dan kemudian menyerah begitu saja. Mungkin kita adalah salah satu dari sekian orang tua yang kalah “perang” itu.
Akhirnya, anak2 kita rusak akhlaq dan perilakunya, dulu mudah diatur dan dikendalikan, kini sulitnya bukan main. Kebiasaan baik anak yang telah sekian lama kita tanamkan, hancur berantakan. Anak yang dulunya begitu ceria bersama keluarga dan teman2 nya, kini lebih banyak diam dengan fantasinya sendiri.
Bahkan ada anak yang hidupnya, malam bagai siang dan siang bagaikan malam. Kalau malam dirinya bisa berjam2 bersama HP, sehingga tidurnya pun sering diatas jam 02.00 dini hari. Karena kebiasaan itulah, akhirnya anak perempuan ini hanya bisa tidur diatas jam 02.00 dini hari, bahkan sering sampai subuh. Sholat subuh lewat begitu saja dan bangun pun waktunya sudah siang hari.
Pada akhirnya anak ini pun gagal mondok, karena tak mampu mengikuti kebiasaan amal yaumi yang diterapkan di KH dan tak mampu keluar dari kebiasaan buruknya selama ini.
Saat orang tua menemui kita dan minta saran beberapa kali tentang kondisi anaknya. Kita pun telah menyarankan agar anak dijauhkan dr HP yakni dengan cara di jual HP nya.
Saran kita pun pada akhirnya hanya sekedar saran saja, sebab orang tuanya (bapaknya) tak mau menjual hp anak2 nya. Alasannya sederhana, kasihan pada anaknya kalau tidak pegang hp.
Dari cerita diatas, yang membuat hati miris, ternyata kebiasaan itu justru difasilitasi orang tuanya sendiri dengan membelikannya Hp yang mahal dan canggih. Melihat kebiasaan buruk anaknya dengan hp nya, jangankan marah, menegur anak saja nggak pernah dilakukannya.
Orang tua macam apa seperti ini !? Seakan2 dirinya peduli, perhatian pada anak2 nya, tapi sesungguhnya orang tua macam ini adalah orang tua yang merusak anaknya sendiri dengan hp nya. Rusak sudah anak2 kita karena diperbudak dengan HP, rusak sudah anak2 kita karena dirusak oleh hp orang tuanya sendiri.
SENJATA MAKAN ANAK TUANNYA, itulah kalimat yang pas kita sampaikan. HP yang selama ini mampu meringankan beban kita dalam beraktivitas sehari-hari, ternyata di satu sisi juga merusak anak2 kita sendiri.
Kenapa, orang tua bisa mudahnya membiarkan anak2 nya di rusak dengan HP miliknya sendiri ?
Ada beberapa kemungkinan, antara lain :
1. ORANG TUA NYA LEMAH, tak mampu menegur anak ketika salah atau punya kebiasaan buruk (baca CATATAN 29 : JANGAN MENJADI ORANG TUA YANG "LEMAH" DIMATA ANAK).
2. ORANG TUA YANG TAK PEDULI DENGAN MASA DEPAN ANAK2 NYA KELAK, sehingga dirinya membiarkan anaknya ber hp ria berjam2, yang penting anak tenang dan tidak menganggu kesibukkan orang tua nya.
3. ORANG TUA YANG BODOH dan tak punya ilmu mendidik anak di jaman penuh fitnah saat ini. Sudah bodoh, ditambah dengan enggan belajar dan berubah demi kebaikkan anak2 kita.
Ke 3 kemungkinan inilah yang menjadikan anak2 kita diperbudak dengan hp dan pada akhirnya anak2 kita menjadi anak2 yang rusak adab dan akhlaqnya, rusak kebiasaannya, rusak kejiwaannya dll.
Ya, semua itu pada akhirnya kembali pada diri kita sebagai orang tua, sebab anak tidak akan mungkin bisa pakai hp jika orang tua tak memberinya hp. Anak juga tak punya kemampuan membeli hp, kecuali orang tua yang membelikannya hp.
Sekali lagi JANGAN RUSAK ANAK2 KITA DENGAN HP KITA .......
Wallahu 'alam bishowab
Partner Sindikasi Konten: MENDIDIK ANAK BERKARAKTER SEJAK USIA DINI (Diambilkan dari Catatan harian Pola Pendidikan di PONPES TAHFIZHUL QUR'AN "KH khoirotun Hisan" (KH PUTRA) & (KH PUTRI)
0823 2474 5151 (WA)
Diterbitkan: HarianUmmat.com
Editor: Aisha Syifa
YUK BANTU SHARE ......
MASIH ADA KUOTA SANTRI KH (PUTRA) & (PUTRI) Lulusan SD/MI - PENDAFTARAN SETIAP SAAT SELAMA KUOTA MASIH ADA
PENDAFTARAN SANTRIWATI BERKARYA (LULUSAN SMA/MA - TIDAK MAMPU)