HARIAN UMMAT | JAKARTA — Lebih dari 60 konfederasi dan federasi serikat pekerja tingkat nasional, bersama organisasi rakyat dari kalangan petani, nelayan, guru, serta elemen rakyat lainnya, akan turun ke jalan dalam aksi akbar yang diikuti oleh ribuan buruh.
Aksi tersebut akan dihelat pada hari Jum`at, tanggal 20 Juni 2025, mendatang.
Presiden KSPI, Said Iqbal, mengatakan aksi akan dimulai dari kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan long march ke Kedutaan Besar Amerika Serikat, dan berakhir di Kedutaan Besar Mesir.
"Ada tiga tuntutan utama yang akan disampaikan para buruh. Pertama, hentikan perang antara Iran dan Israel. Kedua, hentikan genosida di Gaza. Bebaskan Palestina. Ketiga, desak PBB dan Pemerintah Amerika Serikat untuk menghentikan seluruh perang di dunia," kata dia, hari ini.
Said Iqbal menegaskan bahwa sikap ini adalah panggilan nurani gerakan buruh terhadap tragedi kemanusiaan global yang tidak bisa lagi diabaikan.
"Buruh bukan hanya bekerja. Buruh adalah manusia. Dan perang, seperti yang terjadi hari ini, telah mencabut kemanusiaan kita. Perang menciptakan PHK, menghancurkan ekonomi rakyat, memporak-porandakan masa depan pekerja di seluruh dunia. Karena itu, kami tegaskan, buruh harus berdiri paling depan melawan perang," tegas Said Iqbal.
Dalam aksinya esok, para buruh mendesak agar Kedutaan Besar Mesir segera menyampaikan seruan massa kepada Presiden Mesir, agar membuka perbatasan Rafah sebagai jalur krusial bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang kini terisolasi dan terkepung.
Aksi ini bukan sekadar seruan politik. Ini adalah nyala solidaritas lintas batas. Sebuah sikap tegas yang mengatakan bahwa pembantaian tidak boleh dibungkam, dan penjajahan tidak bisa dibiarkan menjadi rutinitas.