HU-LAMSEL, Ditengah derasnya arus zaman, ketika banyak anak muda sibuk mengejar kenyamanan pribadi, hadir sosok pemuda yang justru memilih jalan pengabdian.
Arif Ashifudin SH, tokoh muda inspiratif asal Natar, kembali meraih pengakuan publik setelah dinobatkan sebagai penerima Harian Ummat Award 2025, sebuah penghargaan prestisius bagi mereka yang berdedikasi tinggi bagi kemaslahatan ummat, khususnya dalam dakwah, sosial, dan pembangunan masyarakat.
Arif bukan sekadar pemuda biasa. Ia adalah Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kalisari, Natar, Lampung Selatan—yang disebut sebagai Ketua PRM termuda se-Indonesia, amanah besar yang ia jalankan dengan penuh integritas.
Dalam kiprah organisasi, Arif juga dikenal sebagai pengurus inti Majelis Bahagiia sekaligus pendiri Majelis TaklimMu, wadah pembinaan yang aktif menyemai nilai-nilai keislaman dan kebersamaan. Semangatnya memakmurkan majelis ilmu terus menyala, tidak pernah padam.
Tak hanya itu, Arif juga aktif diberbagai organisasi lainnya, termasuk Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), sekaligus menjadi bagian dari gelombang muda yang mendorong kemandirian ekonomi masyarakat, terutama UMKM. Saat masa pandemi covid lalu, dimana terjadi PHK massal, Arif justru memberdayakan korban PHK dengan membangun lapangan kerja baru mendirikan industri rumah tangga (IRT) memproduksi minyak rambut POMADE HERBAL.
Salah satu langkah inovatif yang juga membuatnya mendapat sorotan adalah keberhasilannya menciptakan lapangan kerja melalui produksi Pomade Herbal, sebuah usaha kreatif berbasis bahan alam yang memberdayakan pemuda di sekitar lingkungannya. Lewat produk ini, Arif tidak hanya memajukan ekonomi lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa kreativitas dapat berjalan seiring dengan nilai-nilai pemberdayaan.
Di tengah kesibukan memimpin dan berorganisasi, Arif tetap menjalankan tugasnya sebagai ASN Pemerintah Provinsi Lampung.
Bahkan disela waktu, ia masih berkarya sebagai Jurnalis di Majalah Natar Agung dan media online nataragung.id, menyumbangkan gagasan yang menginspirasi publik.
Sebagai ayah dari tiga anak, Arif tetap memprioritaskan keluarga dan pendidikan moral generasi muda. Ia juga tercatat sebagai Pembina Taman Pendidikan Adab dan Qur'an (TPAQ) Ar-Roliyah, lembaga pengajaran Al-Qur’an dan adab yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak di lingkungannya.
Penghargaan Harian Ummat Award ini menjadi tanda bahwa dedikasi Arif bukan sekadar kata-kata—tetapi perjuangan senyap yang terus berbuah kebaikan.
Bahwa dari seorang pemuda Natar, lahir inspirasi bagi siapa pun yang ingin membangun, memberi, dan menebar manfaat.
Arif Ashifudin Natar bukan hanya tokoh pemuda—ia adalah nyala kecil yang menerangi banyak jalan.
"inSyaaALLAAHU Lentera Kebaikan terus kita nyalakan..!!!" ujar Arif Ashifudin antusias.
Sementara itu, CEO yang juga Pemred Media Nasional Pencerah HARIAN UMMAT, Budiono FPL menyebutkan, penghargaan HUA (Harian Ummat Award) diberikan pada tokoh nasional maupun tokoh daerah inspiratif yang memiliki rekam jejak (track record) baik di masyarakat, serta berkarya nyata dan bermaslahat bagi ummat.
"Arif dari Natar, kenapa tidak? Selagi memang memenuhi kualifikasi, maka dia juga layak kita berikan penghargaan HUA (Harian Ummat Award)," ungkap Penyambung Lidah Petani Madu, Budiono yang akrab disapa Mas BBM (Budiono Bakti Masyarakat).
Mas BBM menyebutkan; penghargaan Plakat Pigura HUA tersebut sedianya secara formal akan diserah terimakan pada saudara Arif Ashifudin pada acara Pengajian Akbar Majelis Taklim-MU di Kecamatan Natar, Lamsel (calon DOB Kabupaten Bandar Negara).
